Senin, 24 November 2014

JAWABAN KPLI 009 NO 5 "bagaimana bias terjadi kasus keracunan pangan coba kaitkan dengan studi kasus mengenai bahaya makanan dalam kaleng” 

La frecuencia de intoxicaciones alimentarias debido a la contaminación cruzada de ambiente sucio a los alimentos que se ha cocinado, ya sea directamente o indirectamente a través de intermediarios, como los humanos y los animales, y es causada por bacterias que prosperan bien cuando se almacena la comida rápida y la espera de un par de horas a temperatura ambiente antes de que se presentan en el día siguiente, como las bacterias E. coli a veces se encuentran en los alimentos, especialmente los bocadillos de comida en el borde de la carretera. Claro que la baja conciencia pública sobre el medio ambiente puede causar alimento no sea seguro para el consumo. Un estudio de caso sobre "Peligro en Canned Food" se asocia con una intoxicación alimentaria debido al estilo de vida tiende a pensar sólo en términos de economía y practicidad sin conocida de las sustancias nocivas contenidas en los alimentos enlatados que consumen, especialmente los conservantes de alimentos. Sin embargo, debe observarse que la distribución de un largo proceso, es posible si las latas usadas a haber una fuga que puede ser el seguimiento del crecimiento de moho en los alimentos que pueden contaminar los alimentos y, ciertamente, no es bueno para la salud del cuerpo humano. Porque además de los alimentos aptos para el consumo, el potencial de las latas metálicas contaminadas también son muy grandes.

 
 
Terjadinya keracunan makanan akibat kontaminasi silang dari lingkungan yang kotor ke pangan yang sudah dimasak baik secara langsung maupun tidak melalui perantara, seperti manusia dan hewan, serta disebabkan juga karena bakteri yang berkembang pada saat pangan siap saji disimpan dan menunggu waktu beberapa jam pada suhu kamar sebelum dihidangkan pada esok harinya, seperti bakteri E.coli yang terkadang ditemukan dalam pangan, terutama pangan jajanan di tepi jalan. Jelas bahwa kepedulian masyarakat yang rendah akan lingkungan dapat menyebabkan pangan menjadi tidak aman untuk dikonsumsi. Studi kasus mengenai  “Bahaya Makanan dalam Kaleng” sangat berkaitan dengan keracunan makanan karena gaya hidup seseorang cenderung hanya memikirkan dari segi ekonomis dan kepraktisannya saja tanpa diketahui adanya zat-zat berbahaya yang terkandung dalam makanan kaleng yang dikonsumsinya tersebut, terutama zat pengawet makanan. Namun, perlu dicermati bahwa proses distribusi yang panjang, tidak menutup kemungkinan jika kaleng yang digunakan akan mengalami kebocoran yang dapat menjadi jalur tumbuhnya jamur pada makanan yang dapat mengkontaminasi makanan dan tentu sangat tidak baik bagi kesehatan tubuh manusia. Karena selain makanan tersebut sudah tidak layak dikonsumsi, potensi tercemar logam kaleng juga sangat besar.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar