(Suhartati M. Natsir)
16 Maret 2011
Nama Jurnal:
FORAMINIFERA BENTIK SEBAGAI INDIKATOR
KUALITAS PERAIRAN EKOSISTEM TERUMBU KARANG DI PULAU BIDADARI DAN RINGIT, KEPULAUAN SERIBU
KUALITAS PERAIRAN EKOSISTEM TERUMBU KARANG DI PULAU BIDADARI DAN RINGIT, KEPULAUAN SERIBU
ABSTRAK
Kepulauan Seribu terdiri
dari gugusan pulau dan terumbu karang sejak jaman Pleistosen. Tempat ini
mempunyai nilai konservasi tinggi karena kelimpahan dan keunikan ekosistemnya.
Untuk memantau kondisinya dilakukan metode FORAM (Foraminifera in Reef
Assessment and Monitoring) Index. Tujuannya untuk mengetahui banyaknya foraminifera
di daerah ini. Penelitian dilakukan di bagian utara dan selatan, yaitu P.Ringit
dan P.Bidadari.
P.Ringit lebih kondusif untuk pertumbuhan
terumbu karang yang diindikasikan oleh nilai FORAM index yang berkisar antara
8,24 – 8,29. Hal
tersebut juga didukung oleh kondisi perairan, terutama kecerahan perairan Pulau
Ringit yang mencapai 10 m. Sedangkan nilai FORAM index di perairan Pulau Bidadari berkisar antara
7,02 – 7,51.
Kata kunci: foraminifera, FORAM Index, Pulau Ringit, Pulau
Bidadari, dan Kepulauan Seribu.
PENDAHULUAN
Secara geologi Kep.Seribu termasuk dalam cekungan bagian utara Jawa Barat. Kawasan tersebut terdiri dari 117 Pulau dan tersebar di bagian utara dan selatan. Ekosistem terumbu karang memiliki fungsi sangat besar bagi berbagai biota laut sehingga harus selalu dijaga kelestariannya. Secara tidak langsung degradasi terumbu karang akan mempengaruhi keseimbangan ekosistem disekitarnya. Oleh karena itu, pemantauan dilakukan secara intensif dengan metode penghitungan indeks keanekaragaman biota yang berasosiasi dengan terumbu karang termasuk Foraminifera Bentik. Foraminifera merupakan organisme yang berukuran relatif kecil dengan jumlah yang melimpah, mudah dikoleksi, ekonomis dan secara signifikan dapat diolah secara statistik dan sangat ideal sebagai komponen dari suatu program pemantauan lingkungan perairan. Yamano et al. (2000) menyatakan bahwa 30% dari total sedimen yang terhampar di Pulau Green, Great Barrier Reef, Australia adalah foraminifera bentik sehingga organisme tersebut merupakan salah satu kontributor dalam pembentukan terumbu karang. Foraminifera yang mendominasi sedimen tersebut adalah Amphistegina, Baculogypsina dan Calcarina.
METODE
PENELITIAN
- Pengambilan sampel dilakukan disekitar P.Ringit dan P.Bidadari,Kep.Seribu pada tanggal 27 – 30 Januari 2008
- Observasi dan analisis dilakukan di lab. Biostratigrafi PPPTMGB Lemigas, Jakarta
- Stasiun penelitian tersebar di bagian utar,selatan,timur,barat yang masing-masing terdiri dari 5 titik
- Penelitian lapangan diawali dengan mengukur kedalaman dengan menggunakan hand held submersible depth sounder
- Pengukuran parameter lain seperti suhu salinitas dan pH juga dilakukan secara langsung yang masing-masing dengan menggunakan portable thermometer, refractometer, dan pH-meter
- Pengambilan sampel sedimen dasar laut untuk memperoleh sampel foraminifera entik dilakukan dengan menggunakan Van Veen Grab
- Preparasi sampel dilakukan dengan beberapa tahap, antara lain pencucian sampel, picking, deskripsi dan identifikasi serta sticking dan dokumentasi
j